Jumat, 22 Maret 2019

Mengulas Peraturan Pemerintah Mengenai Konservasi Sumber Daya Hutan - UU. No 5 Tahun 1990

Mengulas Peraturan Pemerintah Mengenai Konservasi Sumber Daya Hutan - UU. No 5 Tahun 1990

                Bicara mengenai undang undang yang membahas konservasi, kita tidak akan lepas dari UU no 5 Tahun 1990. Sebagai UU konservasi, tentu sebagai ‘manusia’ yang aktif bergerak dalam bidang kelestarian lingkungan wajib banget tahu dan paham dong. Kenapa? Yaa karena dengan UU ini kita paham apa yang dimaksud konservasi, ruang lingkup konservasi, peraturan yang terkait, lalu ada juga punishment buat para pelanggar. Penting? Ya memang penting, ibarat ini adalah pondasi ilmu-ilmu konservasi yang bakal kita pelajari. Oh ya buat kalian yang pengin UU versi PDF, banyak kok di internet, download aja. Oke langsung kita bahas saja.
mind-maap UU no 5 tahun 1990

                Bicara mengenai UU yang dibuat oleh manusia, pastilah terdapat kelebihan atau keunggulan dan kekurangannya. Tapi sebelum kita membahas kekurangannya, alangkah baiknya kita bahas dahulu isi kandungan yang ada di UU ini. Oke yang pertama adalah alasan kenapa konservasi diperlukan. Konservasi diperlukan agar sumber daya alam hayati Indonesia dan ekosistemnya yang mempunyai kedudukan serta peranan penting bagi kehidupan adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari, selaras, serasi dan seimbang bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya, baik masa kini maupun masa depan.
                Dari hal tersebut, dapat ditarik pengertian konservasi sumber daya alam hayati. Jadi menurut UU no 5 th 1990 Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Sementara sumber daya alam hayati itu sendiri adalah adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.
                Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berasaskan pelestarian kemampuan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
                Kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui :
1.       perlindungan sistem penyangga kehidupan;
2.       pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
3.       pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Sistem penyangga kehidupan merupakan satu proses alami dari berbagai unsur hayati dan non hayatiyang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk. Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, dilaksanakan melalui
kegiatan:
1.       pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
2.       pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.
Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, dilaksanakan dengan menjaga keutuhan kawasan suaka alam agar tetap dalam keadaan asli, yaitu:
1)      Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dilaksanakan di dalam dan di luar kawasan suaka alam.
2)      Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di dalam kawasan suaka alam dilakukan dengan
membiarkan agar populasi semua jenis tumbuhan dan satwa tetap seimbang menurut proses alamidi habitatnya.
3)      Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di luar kawasan suaka alam dilakukan dengan menjaga danmengembangbiakkan jenis tumbuhan dan satwa untuk menghindari bahaya kepunahan.
Kawasan suaka alam :
a)      cagar alam;
b)      suaka margasatwa.
Kawasan suaka alam selain mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, juga berfungsi sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan:
a.       pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam;
b.      pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dilakukan dengan memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung, dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.
Kawasan pelestarian alam :
a.       taman nasional;
b.      taman hutan raya;
c.       taman wisata alam
Kelemahan dari UU ini adalah tidak relevannya dengan waktu saat ini, sebenarnya untuk isi sudah kompleks, namun menurut saya perlu adanya pembaharuan mengenai denda terhadap pelanggar. Denda yang ditetapkan dalam UU ini berkisar 50 jt sampai 500 jt rupiah. Tentu untuk zaman sekarang tidak terlalu terbebani, mengingat pada tahun 1990 Indonesia berada pada masa kejayaan orde baru dimana uang rupiah belum mengalami krisis moneter dan inflansi yang berarti. Kita ingat, tahun 1998 merupakan krisis moneter yang merubah sistem perekonomian secara keseluruhan. Pada zaman sebelum krismo, angka sebesar itu sangatlah menakutkan, tetapi untuk sekarang? Ya bisa dikatakan uang receh bagi perusahaan besar yang bergerak di bidang kehutanan.

Itu hanya menurut saya dan berdasar apa yang dosen saya jelaskan, kita masih menganut demokrasi dengan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab kan? Berarti boleh dong mengutarakan suara. Oya jika terdapat kesalahan, dengan senang hati saya akan menerimanya. Silahkan tulis di komentar ya, bisa menambahkan juga kok, hehe. Sekian pembahasan hari ini, semoga bermanfaat. Oya buat tambaha saja, kapan kapan bakal saya bahas mengenai tempat-tempat atau wilayah yang ditetapkan untuk usaha konservasi. Bye bye sayonara thank you.
Baca selengkapnya

Kamis, 21 Maret 2019

Jenis Tumbuhan Berbatang Kayu - Perbedaan Kayu Keras (Hardwood) dengan Kayu Lunak (Softwood)

Mengenal Jenis Tumbuhan Berkayu

Salah satu pemanfaatan tanaman hutan adalah diambil bagian kayunya. Kayu merupakan bahan atau produk yang merupakan hasil sampingan dari metabolisme organisme hidup yaitu pohon. Sebelum kita mengenal lebih dalam tentang kayu, kita perlu tau tumbuhan apa saja yang menghasilkan kayu. Pertama tama saya akan menjelaskan dari sistem taksonomi tumbuhan.

penampang X kayu jabon dengan pengamatan makroskopis

Taksonomi tumbuhan dimulai dari Divisio, ada 4 divisio pada tumbuhan yaitu Bryophyta, Tallophyta, Spermatophyta dan Pteridophyta. Untuk tumbuhan penghasil kayu berasal dari divisi spermatophyta. Spermatophyta terbagi lagi menjadi 2 sub divisio, yaitu angiospermae dan gymnospermae. Angiospermae merupakan tumbuhan dengan biji tertutup, sementara gymnospermae meruakan tumbuhan dengan biji terbuka, untuk perbedaannya kita bakal bahas lain kesempatan. Nah dari Gymnospermae terdapat 4 ordo yaitu Cycadales, Ginkgoales, Gnetales dan Coniferales. Sementara dari Angiospermae terdapat dua ordo yaitu Monocotylrdoneae dan Dicotyledoneae.

Dari rangkaian taknosomi tersebut, hanya terdapat 2 ordo yang menghasilkan kayu, yaitu Dicotyledoneae dari tumbuhan Angiospermae dan Coniferales dari tumbuhan gymnospermae. Untuk kayu dari tumbuhan dicotyledonae disebut Hardwood, sementara kayu dari tumbuhan coniferales disebut Softwood. Penamaan ini bukan berdasar sifat fisik kayu yang ada, melainkan berdasar golongan kayu tersebut. Hal ini dikarenakan ada beberapa kayu hardwood yang lunak seperti jabon dan sengon, sementara kayu softwood juga ada yang keras seperti tusam.
bentuk sel pada penampang x

Ciri-ciri Tumbuhan Dikotil :
1.       Kayu berdaun lebar
2.       Kayu keras ( Hardwood)
3.       Berserat pendek (0,8 – 1,2 mm)
4.       Batang Sympodial (D batang pangkal > ujung)
5.       Memiliki 30 ordo, 21 satu diantaranya jenis kayu komersial
6.  Struktur kayu sangat heterogen (kompleks), (perhatikan gambar bentuk sel pada penampang X diatas).
·         Bentuk bervariasi
·         Ukuran bervariasi
·         Jenis bervariasi
7.       Banyak terdapat di daerah beriklim tropis
8.       Banyak terdapat dihutan dan pekarangan
9.       Banyak dimanfaatkan sebagai kayu perdagangan

Ciri-ciri Tumbuhan Konifer :
1.       Berdaun jarum
2.       Kayu lunak ( Softwood )
3.       Berserat panjang ( 3-5 mm)
4.       Memiliki 46 genus dengan 500 spesies
5.       Umumnya hidup berkelompok dalam tegakan murni / tegakan dengan sedikit jenis
6.       Benyak terdapat di daerah beriklim sedang
7.       Batang berbentuk monopodial ( D pangkal kurang lebih sama dengan ujung )
8.       Struktur kayu sangat homogen ( perhatikan gambar bentuk sel pada penampang X diatas).
·         Bentuk kebanyakan persegi dan teratur
·         Ukuran seragam
·         Jenis kebanyakan trakeid (80-90 %)

Setelah mengetahui perbedaan ciri ciri antara keduanya, kita akan membahas lebih dalam perbedaan kayu keras dan kayu lunak berdasar anatominya. Oya, aku ingatkan sekali lagi, penamaan istilah kayu keras (Hardwood) dengan kayu lunak (Softwood) bukan berdasar sifat fisik, melainkan berhubungan dengan taksonomi kayunya. Oke langsung saja.
bentuk jari jari pada penampang t

Anatomi Kayu Keras :
1.       Sel-sel penyusun sudah kompleks, sebagai contoh terdapat pembuluh dan sel serabut.
2.       Setiap sel mempunyai fungsi sendiri, sel pembuluh untuk fungsi pengangkutan dan sel    serabut untuk fungsi mekanik.
3.       Sel-sel tersusun secara tidak teratur dalam arah radial (penampang r).

4.       Jari-jari pada penampang t (Tangensial) berseri satu.

Anatomi Kayu Lunak :
1.       Sel penyusun kayu masih sederhana, sebagian besar hanya tersusun oleh trakeid.
2.       Terdapat sel dengan fungsi ganda, trakeid berfungsi ganda sebagai fungsi pengangkut dan mekanik.
3.       Sel-sel tersusun secara teratur dalam arah radial (penampang r).

4.       Jari-jari pada penampang t (Tangensial) bervariasi.

          Sekian dulu ya guys, sedikit yang dapat saya sampaikan,biar gak pusing gitu loo, hehe. Oh iya, bila ada kesalahan saya menerima kritik dan saran agar saya semakin bisa mengembangkan ilmu saya, hehehe. Semoga bermanfaat, salam lestari... bye bye.          
Baca selengkapnya

Rabu, 20 Maret 2019

Dosen Tamu dari Jepang !? Konservasi Air dan DAS

 Dosen Tamu dari Jepang ! Konservasi Air dan DAS

 
     Halo halo halo, apa kabar para pembaca yang haus ilmu? Baik? Oke oke, sebelum kita membahas lebih dalam, pertama tama perkenalkan nama saya Aji Firmansyah, u can call me Aji. Yea, aku adalah seorang mahasiswa di salah satu univ ternama di Indonesia... UGM, dan jurusan yang saya ambil adalah Kehutanan. Hari ini aku bersama teman-teman satu kelas mendapat tamu spesial dari negeri sakura. Siapa dia? Beliau adalah Prof. Hiroki Oue Sensei, beliau seorang ahli dibidang manajemen air. Oh ya, walau beliau dari jepang, beliau memakai bahasa inggris kok, sans. Btw, itu gambar diatas cuma pemanis belaka, hehehe, ga ada hubungannya.
   
 
     Nah, foto ini baru ada hubungannya. ini foto ketika kami selesai kuliah, foto saya bersama teman-teman dan sensei. btw aku yang paling tinggi, wkwkwk

    Sedikit mengulas materi yang beliau sampaikan saja, beliau menjelaskan tentang konsep daur air. Konsep daur air tidak bisa lepas dari pengolahan DAS. Daerah Aliran Sungai sebagai tempat air mengalir sangat berperan penting dalam siklus hidrologi.DAS bukan hanya daerah alir air, melainkan dihitung dari punggung bukit, ini dikarenakan ketika hujan turun, air akan mengalir dari punggungan bukit.  Dari DAS utama, terdapat sub-DAS. Sub-DAS merupakan daerah dari anak sungai. Setelah beberapa pernyataan umum tersebut, Prof. Hiroki menjelaskan tentang penelitiannya di beberapa sungai di Bali.

     Sedikit aja dulu guys, itu salah satu pengalamanku di Kehutanan UGM. Minat? Daftar, masuk, dan gabung dengan kami. hehe, Bye Bye sayonara arigato.
Baca selengkapnya